Minggu, 22 Mei 2011

Sejarah Itu Berawal Dari Motivasi

Nih postingan Gue ambil dari postingan temen Gue, tapi di dalamnya ada Gue. So, gak apa-apa deh Gue ambil.
Kriiing itu udah dipake ama temen Gue, jadi gue pake aja tuuuut untuk nada sms.

"Tuuuuut" balasan sms tiba dari Rayhan yang isinya adalah "Kita ngumpul di sekolah aja jam 8.15, segera Gue bales "OK". Setelah Gue lakuin aktivitas pagi Gue yang gak jelas, Gue pergi ke sekolah untuk ngumpul ama mereka. Gue gak tau siapa aja yang bakal ikutan ngumpul. Saat tiba, ternyata tuh sekolah kosong lompong banget. Gak ada tanda-tanda kehidupan manusia-manusia kecuali penjaga sekolah. Gue masuk ke dalam, lalu Gue mutar ke parkiran guru serta berhenti di depan kantor satpam. Gak lama, sekitar 3 menit Rayhan nongol.

"Siapa aja Ray yang ikutan ngumpul?", tanya Gue.
"Loe, Gue, ama Faisal", jawab rayhan.

Karena Faisal belum nongol, jadi kami tungguin ampe dia datang. Gue ngelakuin aktivitas gak penting seperti copot pasang jaket, ngaca di spion, dan keanehan lainnya. Lain ama Rayhan, dia ngeluarin buku dari tasnya. DAN TERNYATAAAAA itu sebuah novel yang berjudul Neg*ra 5 Men*ra(judul disensor). Setelah menunggu lebih dari 5 menit, akhirnya Faisal nongol juga! Segera setelah kami bertiga lengkap, kami bergegas pergi ke acara Training Public Speaking, yang isinya berupa motivasi. Setibanya disana, kami memarkirkan motor berdekatan, dan duduk di parkiran sembari menunggu Eza, Riezka, ama Fityah. Ketika kami sedang menunggu mereka, ada suara yang memanggil, "Faisal!". Orang itu ternyata alumni sekolah kami yang menjadi panitia dalam acara tersebut. Dia menyuruh kami untuk registrasi ulang. Segera kami meregistrasi. Setelahnya kami kembali ke parkiran.


Disini akan ada cerita jujur. Yakni, Faisal kebelet ingin ke toilet. Karena kami gak tau lokasi toilet ada dimana, jadi kami pergi nemuin panitia yang tadi untuk bertanya.

"Kak, toilet dimana? Rayhan Ingin buang air kecil", bohong Faisal.
"Di bawah dek, turun aja lewat tanggal sebelah kanan tempatnya ada dibelakang", jawab kak Permana selaku panitia.

Segera kami pergi kesana. Terlihatlah seorang wanita sedang berdiri di jalan yang jaraknya 2 meter dari toilet. Gue gak peduli, Gue pikir siapa, gak kenal juga. So, kami bukannya langsung berhenti di depan toilet, namun kami melewatinya karena ragu. Karena keraguan itu, Gue dorong deh tuh pintu. Ternyataaaaaa....

"Ada oraaaaang!", ucap wanita yang berada di luar, serta di dalam toilet.

Segera deh kami kabur untuk sembunyi. Bukan salah Gue dong kalo tuh pintu toilet kebuka. Toh pintunya memang gak ada kuncinya, serta mbak yang di luar telat ngomongnya. Ketika sembunyi, ternyata Eza, Riezka, ama Fityah udah nunggu di atas. Trus kami pergi lagi ke atas untuk nemuin mereka.

Acara dimulai, pria bernama Phobi Kevin STP, CH, CHt, adalah seorang yang bisa dikatakan pembicara. Lumayanlah, walau kelihatannya dia masih jauh dibanding Mario Teguh.

Singkat cerita, acaranya break. Dari jam 12.00 ampe jam 13.30. Eza, Riezka, ama Fityah pergi ke rumah OP. Katanya mereka mau numpang makan ama sholat. Mereka ngajakin kami bertiga juga, tapi kami bilang, "Nanti disusul aja". Setelahnya mereka pergi. Kami melahap konsumsi yang telah disediakan panitia. Dikatain laper sih nggak, tapi apa salahnya mengisi perut. Makanannya abis, dan kami kekurangan minum.

So, kami juga pergi ke rumahnya OP. Kalian kenal OP?? OP tuh singkatan Okta Paulia. Dia adek kelas kami, tapi udah kayak temen seangkatan aja. Jujur aja, kami gak tau rumahnya si OP. Yang kami tau hanyalah Hibrida 10. Lantas kami berjalan mencarinya. Eh, ada jalan  2 cabang. kami coba kiri, dan segera berhenti di depan warnet yang ada 2 orang gadis sedang berdiri di dekat motornya. Faisal pun menghampiri mereka untuk menanyakan dimana Hibrida 10. Tempatnya, arah kanan, trus pas ada simpang SLB belok kiri.


Kami udah di jalan Hibrida, saatnya mencari hibrida 10. Hanya sekejap mata kami menemukannya. Kami menelusuri Hibrida 10 ampe nemuan simpang 3. Dan ternyata kami salah jalan. Segera Gue telpon mereka, dan rumahnya itu harusnya belok ke kanan, dimana ada tanjakan. Kami masuk ke sana. Sambil menelepon, kami mencari rumahnya. Ketika itu,Rayhan bilang, "Wah, kita udah masuk ke Pagar Dewa!". Mendengar itu kami langsung berhenti. Dan Eza dari rumah yang berada di serong kanan depan memanggil kami.

Kami masuk ke dalam dan duduk di teras. OP nya nongol ke teras, dan menyuruh kami untuk masuk. Dengan sok JAIM kami menolak. Namun ketika Ibunya OP nyuruh masuk, barulah kami masuk ke dalam, dan pergi ke teras belakang yang lebih tepatnya disebut teras samping. Disana ada neneknya OP. Faisal ngajakin neneknya OP ngobrol dengan bahasa yang Gue ama Rayhan gak ngerti.

Gak lama kami bergegas sholat dzuhur dengan Faisal sebagai imamnya. Setelahnya, OP memaksa kami untuk makan lontong yang telah dipotongnya. Hmmmm, lezaaaat. Gak tau ngomong apa, yang pasti udah gak bisa diucapin dengan kata-kata lagi. Kami gak kembali lagi ke seminar walau sudah pukul 13.30. Udah keburu PW disini. Jadi Gue telepon aja si panitia, dan bilang bakal datang telat. Tapi Gue boong, kami gak kembali lagi kesana.

Kami kembali berbincang di teras belakang rumah OP, berbincang mulai dari hal yang penting, ampe yang gak penting. Tapi gak lama muncul deh kakeknya OP. Awalnya, kakek OP sedikit bicara. Namun OP memancingnya untuk merokok, serta ditawarin minum kopi.

Gue salut ama kakeknya OP, beliau udah buta, dan pendengarannya udah agak kurang. Tapi beliau mampu melakukan aktivitas seperti make baju dengan benar(Gue aja sering kebalik make baju), selain itu kakeknya OP bisa ngidupin api rokok sendiri. Ajiiiiib nih kakek.

Trus OP nyuruh kami berenam kenalan dengan kakeknya OP, atau lebih tepatnya lagi, kakeknya berkenalan dengan kami. Dimulai dari Faisal yang namanya diubah kakek menjadi Abu Nawas. Kemudian dilanjutin ama Rayhan yang menjadi Rihan. Lalu ada Eza yang ngku Eza Hermaini, yang jadi Eda Hermaini. Fityah yang jadi Upik Abu, serta Riezka yang panggilannya tetap Ika. Semuanya salaman dan ngobrol ama si kakek termasuk Gue. Tapi, nama Gue gak ditanya ama si Kakek. Miris banget hidup Gue.

Bersama kakeknya OP lajh kami mencoba belajar sejarah. Ternyata, nih kakek kepancing cerita panjang lebar. Gue pikir tuh kakek pendiam. Dan sebenarnya nih kakek tipe orang pencerita. Karena nih kakek udah idup lama, kami banyak tanya tentang zaman Belanda dan Jepang.

Pada zaman Belanda, ternyata Manna tidak pernah dimasuki oleh si Belanda. Namun ketika zaman Jepang, Jepang berhasil kesana. Kakek bilang si Jepang itu licik. Semua kebusukan Jepang kebongkar disini deh.

Setelah panjang bercerita dengan kakek, kami sholat ashar dengan Gue sebagai imam. Demi dapet pahala lewat ilmu, kami sholat asharnya jam 17.00. Setelahnya Gue ama Faisal minta FILM dari OP. Yang Gue minta lumayan banyak. Kami meng-copy tuh Film ampe hampir jam 6. Setelahnya kami bergegas pulang, kami pamit ama ortu OP serta kakek tercinta.

Gak nyangka banget, diawali ingin mengikuti acara motivasi, kami jadi belajar sejarah.
Memang hidup itu gak bisa disangka dan diduga. So, kita harus waspada, dan terima aja apa yang harus dan akan terjadi ke depannya.

Kesimpulan MOTIVASI untuk pembaca adalah, jangan pernah menolak sesuatu, jalani saja apa adanya. Siapa tau akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik dengan kita menjalani hal sebelumnya. Gue setuju ama JB. NEVER SAY NEVER.
Cari peluang dan kesempatan dengan mengatakan YA!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar